Aktifitas "Piti Qana-Qanai" dan "Piti Qejo-Qejoi" 2003

Terdapat beberapa aktifitas Piti Qana-Qanai dan Piti
Qejo-Qejoi
sepanjang tahun 2003
3 April 2003
Teks "Makassar for Peace" di deklarasikan di Lapangan Qarebosi, di depan ratusan pengunjuk
rasa anti perang di IraQ.
Mengapa pihak operator "PQ" memasukkan kegiatan ini sebagai
berQategori PQ? (Piti Qana-Qanai)? Karena visi: Makassar is a place for Peace
and Qultural Understanding masih merupakan tanda tanya besar.
Indikatornya adalah kondisi sosial-ekonomi rakyat bawah masih saja morat marit, tanpa harus diuraikan secara
detail, seperti para ekonom yang kehabisan akal. Bukankah kita semua tahu hal ini?
21-27 September 2003
Menyelenggarakan Hari Perdamaian Internasional di Museum Kota dengan menyelenggarakan Pameran Qartun dengan thema "Makassar for Peace."
Namanya Qartun dan Qarikatur, jelas hal ini merupakan Qarya dan Qreativitas tidak mudah. Apalagi para
Qartunis yang selama ini tak nampak di permukaan komunitas seniman Makassar kelihatannya mampu menyuguhkan jokes. Akan
tetapi lelucon tersebut sesungguhnya lebih REAL dari pada sebagian besar tindak tanduk "Piti Qana-Qanai"
dan "Piti Qejo-Qejoi" para tokoh masyarakat dan politisi kita.
27 September 2003
Inilah aktifitas "PQ" yang paling berhasil dalam Qlassifikasi "Piti Qana-Qanai". Betapa tidak? Simaklah beberapa statement di media massa
ketika itu.
Sejak jumpa pers, beberapa tokoh yang memberi pernyataan tentang rencana aksi "Makassar for Peace"
di Surat Kabar lokal, masing masing menganggap diri: PORE MEMANG TONG!
Tidak ada yang menyadari bahwa mereka masuk perangkap "PQ Eksperimen." Sesuai Qebudayaan kita yang serba
"Talk... Talk... Talk".
Dan seperti biasa, tokoh kita sangat miskin dalam hal menghargai sebuah Qreatifitas.
Dan... akibatnya: "Salah ucap" di media dalam memberi statement menjadi sebuah bukti bahwa "Eksperimen
PQ" sangat berhasil.
Dan atas keberhasilannya menjadi "Qelinci Percobaan", Qreator PQ (yang tidak kikir memberi award) mengabadikan "eksperimen" tersebut sebagai
suatu "contoh" ke-PQ-an kita selama ini. "Contoh" tersebut dapat disimak dengan
meng-klik halaman "PQ Awards"
Aktifitas 2004
Desember 2003 - Januari 2004
Piti Qejo-Qejoi di Pantai Bira, Bulukumba. Terseret badai dan
ombak pada sore hari menjelang malam tahun baru. Berhasil keluar dari gulungan ombak sekitar jam 9:30 malam.
Terima kasih untuk Pak Kadir (Bira Beach Hotel) yang mensponsori.
4 Januari 2004.
Membaca surat kabar Fajar, tentang hasil Dialog Bulanan yang digagas oleh Penulis PQ, Smart FM dan BP3M.
Dalam berita tersebut, terdapat istilah "Lego-Lego" yang diangkat oleh Budayawan Nasional kita, Bapak Rachman Arge. Berikut
komentar dari Kepala Dinas Pariwisata, Bapak Teguh Nursito: "Dinas Pariwisata akan merumuskan kembali tentang lego-lego"
Apaji antu bela... Kan yang terjadi 2 Januari 2004 bertempat di Marannu Hotel, dengan istilah "Dialog Interaktif
Bulanan"... Bukankah itu sudah "Lego-Lego" versi modern?...
Gagasan dari Penulis PQ untuk melaksanakan Dialog Bulanan pada awalnya adalah menyerap masukan masyarakat
untuk kemudian menjadi acuan RIPPDA. (Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah). Kalau gini kan jadinya:....
Piti Qana-Qanai
lagi kita... Ha..Ha..Ha..
Agustus 2004
Tanggal 2 Agustus, berangkat meninggalkan Indonesia, menuju Eropa. Untuk segera melanjutkan missi NotImpossible:
Piti Qejo-Qejoi dalam arti
yang lain: PostQapitalism
|