Al-Capuccino: Kopitalisme dan Ad hominem.
Pembukaan:
Secara simple-literal makna kata 'ad hominem' adalah argument dalam
bentuk 'serangan' terhadap pribadi person atau pribadi individu. Dimana
dalam 'serangan' tersebut tidak memberi argument PENJELASAN atau
ALASAN terhadap argument milik idividu yang diserang tersebut.
Ayat 1, Misal Pertama:
Untuk menyerang George Adi Tjondro, seseorang tidak 'menyerang'
argument argument maupun aktifitas keilmuannya. Tetapi 'menyerang'
individunya dengan aspek yang berkaitan dengah 'hak asazi' 'hak
pribadi' atau 'hak individual'nya.
Contohnya yakni dengan mengangkat ke public masalah perceraian
George Adi Tjondro yang disertai 'penghakiman' secara 'moral' atas
kasus perceraiannya tersebut. Biasanya disertai dengan excuse
hipokrisi paling klise : Bukannya mau menghakimi, bla bla bla… dst dst.
Ayat 2, Misal Kedua:
Kopitalisme mengaku melakukan ad-hominem, JIKA dan HANYA JIKA
mengatakan 'goblok' kepada FMS, tetapi TIDAK atau TANPA memberi
PENJELASAN dan ALASAN, mengapa Kopitalisme memberi 'predikat'
tersebut. Apalagi JIKA mencari cari alasan lain yang bersifat pribadi.
Ayat 3, Mission -Not- Impossible:
Bagi yang biasa 'read beyond the act' akan faham bahwa 'missi' dibalik
dari 'penganugrahan predikat' itu adalah sekalian mengukur takaran
hina-menghina itu apa sih?...
Ayat 4, Bagaimana dengan strategi debat dalam
"Kopitalisme"?...
Perlu diketahui bahwa strategi 'bonsai' adalah strategi yang umum
digunakan oleh rezim munafik (biasanya menggunakan metoda saintifik
- munafik) dalam membonsai 'pemikiran' para intelektual yang cendrung
'melawan arus'… "Kopitalisme" sendiri cendrung 'melawan arus' dengan
menggunakan 'arus'… (Silakan bingung sendiri)
Ayat 5. "Bonsai a'la Kasabandia"
Strategi 'bonsai' ini menjadi bahan 'olok olok' dalam Kopitalisme, kami
sebut sebagai strategi "Kasabandia" tentu disertai alasan
argumentative. Ditambah dengan 'menciptakan' symbol-symbol sebagai
karakteristik karikatural untuk mempermainkan kondisi psikologis. Tetapi
bukan menyerang aspek pribadi dan hak asazi apalagi menghakimi atas
nama 'moral'… (Misalnya 'Cheerleaders', 'Mister Flinstone', 'Kermit the
Muppet Show', 'Diare dan Kentut Verbal' 'Paman Gober' dll)
Ayat 6, Minta Tutup Botol Kecapnya Bpk. Nasrullah Idris.
Uraian diatas (Kasabandia) jangan cari dalam literature ilmu orang
orang pintar versi 'tutup botol kecap'. (Terima kasih terminology dari
sdr. Nasrullah Idris, mohon isin terminology tersebut ikut saya gunakan
selanjutnya sebagai salah satu 'trophy' (baca: Setifikat Ijazah) dalam
'Kopitalisme')
Ayat 7, Tentang Mempermainkan Nama Asli.
Kopitalisme tidak pernah 'mencederai' nama asli lawan debat, meskipun
dengan alasan 'paronomasia'. Karena -justru sebaliknya- paronomasia
dalam hal mempermainkan nama asli (hingga saat ini) hanya terkhusus
diberikan kepada Sir. William Shakespeare (Well, I am SeksPeare)
sebagai sebuah penghargaan tertinggi a'la Kopitalisme terhadap
kreatifitas.
Ayat 8, Pacceko!
Jadi 'sorry' aja yah, jika ada yang kecewa bila trik 'bonsai' ini tidak
mempan pada 'Kopitalisme', wong your status is nothing but a cartoon
and caricatour. Pacceko pindu'…
Demikianlah dengan sabda penutup 'Pacceko' diatas, ada 8 (Delapan)
buah ayat yang diturunkan dihari penuh 'berkah' ini dalam Sureq
Kopitalisme, pada Kitab al-Capuccino: Kopitalisme dan Ad hominem.
Teriring pesan dari Galileo-Lagaligo: Selamatkanlah Keadaban
Duniawimu Melalui Kartun dan Karikatur secara Cerdas dan Kreatif…
Seperti yang dulu pernah dipelopori dan dirintis melalui " Mu'jizat
PatanYali " tiga tahun lalu...
May FUN be with you…
Kopitalisme