Lagu dan musik sudah menjadi bagian tak terpisahkan dan sudah merupakan 'nafas'
dari warung kopi maupun cafe. Dan tentu saja sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia secara universal.
Baik, dari Desa Cililitan hingga ke bisingnya metropolitan Chicago. Dari warkop
di ujung Desa Malakaji, hingga ke jantung Kota Florence, Italy. Dari sudut dusun Campalagiang, hingga ke Cafe Taman di Zagreb,
Croatia.
Meskipun nada, irama dan bahasa yang digunakan berbeda, tetapi tetap memiliki pengaruh
dalam nuansa per-minum kopi-an serta per-capuccino-an.
Nah, untuk itu, lembar 'Tafsir al-Gitar' dalam 'Kopitalisme' adalah beberapa buah
lagu yang syairnya ditafsirkan dalam aneka perdebatan dan tukar fikiran secara lintas Negara.
Saya di Croatia dan Canada, berdebat dan berdiskusi layaknya di warkop-warkop
serta cafe-cafe, dengan mereka -para sohib- yang sedang berada di Indonesia, Spanyol, Amerika, Australia, dll.
'UNDER CONSTRUCTION'