SELAMAT DATANG!
ANDA MEMASUKI ZONA & DIMENSI 'ZERO TOLERANCE OF STUPIDITY'

|
Fight Stupidity and Join Kopitalisme Social Network |
PERHATIAN!!!
... Terdapat kemungkinan dari para pembaca untuk bereaksi seperti ungkapan-ungkapan berikut:
Brutal! Logika Oksidant Radikal Bebas, the Core of the Problems, dll. Selengkapnya


Selamat Datang di Website "Kopitalisme"...
Familiar - Friendly - Fun
=============================================
Komentar & Testimonial:
Ms. Teewoel: Bangkit dan Bergeraklah! Bersama Bentuk Keadaban Publik Baru Bangsa! Klik disini
Ms. Lianny Hendranata: ERA INFORMASI sudah hampir lewat. ERA INSPIRASI baru memulainya. Orang “buta huruf “ di-era globalisasi...
Klik disini.
Mr. Michael Gumelar: Untuk
memulai suatu ilmu baru memang harus ada pengalaman-pengalaman, dari pengalaman timbul analisa-analisa, dari analisa
timbul ide creative untuk mencari solusi dari permasalahan yang muncul, itu juga bagian dari "WE
ARE THE CREATIVE TRUTH!" Klik disini
Fangkuang Tzu: Anda sebenarnya sudah mengenal TAO... Karena
anda berusaha memasuki "Kebebasan Spiritual Universal " atau kalaupun dalam beragama, adalah Kebebasan dalam
agama ( murni ). Inilah titik terang " The Way". (Agama vs Science)
Van Helsing: Btw,
Bro Seks_Peare Bin Stalon (maestro dari Das Kopitalisme) kaya
akan ide ide nyentrik yg bisa anda click diweb,-nya,
bagiku dia adalah salah satu
anak muda yg kreatif dalam berfikir dan mencari
terobosanpemikiran2 yg kadang
tidak terjangkau orang, banyak idenya yg orisinil
dan menggelitik kita untuk
berfikir lebih dalam untuk bisa memahami apa
dan kemana arah pemikirannya.
(Apakabar/Olalala!!
Tega-teganya untuk menjiplak pemikiran orang/1
Nov 2006)
Arnold: Jaman dahulu saja ada yang bisa mengarang,
antara lain, "injil barnabas" walau tidak bermutu, bagaimana dengan jaman sekarang? Apalagi segala data dan
informasi gampang sekali diakses untuk membuat suatu karangan atau teori "konspirasi"... Saking bagusnya dikarang sehingga
seolah-olah "asli" dan repotnya ada pembaca yg lugu dan dengan polosnya menyerap mentah-mentah...
Saya yakin banyak
anggota milis ini yang bisa buat karangan-karangan atau teori-teori yang setara dengan Da Vinci Code, seperti Bung
Sekspeare yang cerdas... /Yudas Itu Pahlawan atau Penghianat/Zamanku/9 January 2006
Djajaprana: Keberpihakan
berarti melibatkan diri pada kubu tertentu dan
membatasi sudut pandang. Jadi cukup menarik bila
kopitalisme bisa steril dari
keberpihakan sehingga sudut pandangnya jadi komprehensif.
Apalagi kalau bisa
disajikan secara humor karikatural, perlu dibaca
dan enak. /Lennon & Lenin/ FPK / 11 Aug 2006
Anwar Haryono: Dalam tataran yang lebih dalam
ini, seringkali materi ide malah ndak penting lagi, cara penyampaian, sikap dsb-lah yang menentukan gerakan pertukaran
energy, dan sikap kita sendiri akan menentukan arah perkembangan jiwa kita. Ya kira2 seperti baceman standard Manuskrip
Celestine-lah
... Alih2 menginjekasikan idenya secara frontal face to face dan
membentur batu, beliau senang memancing lawan untuk maju terus untuk kemudian bergerak memutar kebelakang jalur ide lawan,
memutus jalur supply bangunan argument dari induknya, untuk kemudian bergerak menghancurkan bangunan logika induknya /Kemandirian
Berfikir/Psikologi Transformatif/19 Nov 2006
Hasan
Zein Mahmud: Biasanya tulisan Anda penuh perenungan. Sarat dengan sains dan filsafat. Ternyata Anda bisa juga menulis features dengan bahasa yang straightforward tak terlalu berbumbu. Saya
menikmatinya.
Anda mengingatkan saya pada Shindunata,
penulis features yang saya
kagumi.
(al Caouccino: The Survivors/Apakabar/18
Dec 2006)
=============================================
PROYEKSI...
Lalu, apa hubungan antara "Proyeksi" dengan "Kopitalisme"?...
Hubungannya
adalah: "Kopitalisme" melalui tulisan "DAS KOPIkenTAL" juga adalah sebuah
"sketsa" yang bisa diproyeksikan kedalam artikel maupun tulisan yang muncul
Apakah KOPITALISME
Adalah Sebuah AJARAN?
" Hanya bedanya
saya sudah punya pengikut
yang tugasnya menulis ulang ide-ide dan pendapat saya disesuaikan dengan tatabahasa pembaca. Sayangnya bung Kopitalisme
belum merekrut pengikut.
End of quote.
By Vincent Liong,
FPK, 6 September 2006. Selengkapnya
LENNON & LENIN
Perkenankan saya mengawali tulisan ini dengan kalimat "Be… Mr. Lennon, NOT Mr. Lenin!" Selanjutnya
KEBUDAYAAN
atau KEBUAYAAN?
Al-Capucciono kali ini berisikan tanggapan tanggapan atas tulisan "Kebudayaan
dalam Bencana" oleh Radhar Panca Dahana. Kompas, 15 September 2006.
Jangan lupa, habis bangun terus mandi, gosok gigi lalu… minum kopi…
:) Selanjutnya
PATANYALI FACTORS
Yah, itulah kehidupan PatanYali... yang
akan terus merantau, traveling ke sudut sudut dunia, dari lautan Adriatic ke pegunungan Rocky Mountain...
Dengan sebuah "SUMPAH PATANYALI":
"TAKKAN AKU PULANG KE NEGRIKU
SEBELUM "PATANYALI FACTORS" TERJAWAB TUNTAS. like Frankie said 'i did it my way'... "SUMPAH PATANYALI" is "MY WAY" to find the answers... Selengkapnya
DA VINCI & KOPITALISME CODE
Sawerigading -sebagai tokoh sejarah- adalah Raja di Luwu yang pergi
berlayar ke daratan Cina, untuk menjemput sang pujaan hati, We
Cudai. Dan, ketika pulang kembali menuju kerajaannya, ternyata
dikisahkan bahwa perahunya salah arah, salah layar, wrong direction,
krivi put! Perahu itu terdampar di pulau kosong, yang kini dikenal
sebagai Pulau Selayar (asal kata: salah layar). Kemudian beranak
pinak, turun temurun hingga terciptalah 'PatanYali'. Selanjutnya
PATANYALI
THE GREAT TRAVELLER
psychonavigation-a method of traveling outside the
body by means of visions and dream
wonderings-and his encounters with Shuar of the Amazon, the Quechua of the Andes, and the
Bugis of Indonesia. Shuar shamans psychonavigaate for the purposes of
hunting and healing,
while the Bugis, among the most renowed sailors of the world, use these
techniques to
navigate without the aid of charts and compasses. Selengkapnya
"Five Commandements" bagi Indonesia Mengelola Globalisasi
Bagaimana mengelola 'globalisasi' agar tidak menjadi "gombalisasi" bukan? Disini saya mengajukan ada 5 "sila"
yang saya namakan "Five Commandements" bagi Indonesia mengelola Globalisasi". Selanjutnya
Menggugat Ke-memble-an Budayawan Indonesia
Ribut ribut soal penerapan RUAPP begitu gegap gempita di milis milis. Kaum "intelektual" dimilis "Apakabar"
masih terus berkutat dengan masing masing 'kesombongan intelektual'nya. Dengan dasar argumen masih seperti biasanya, yang
terpolarisasi antara 'scientific truth' versus 'religious truth'.
Dimilis 'Zamanku', para 'Budayawan' (Akademisi) tetap menjadi bulan bulanan oleh 'The Cafeist'. Akankah
membuahkan hasil? Klik disini.
|